Sunday, April 26, 2009

Teknologi Pengecetan Radiasi Lebih Ramah Lingkungan

Senin, 20 April 2009 | 15:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi radiasi nuklir ternyata dapat dipakai
untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi proses pelapisan permukaan.
Pemanfaatan teknologi tersebut bahkan dinilai ramah lingkungan dan jauh
lebih efisien dibandingkan dengan cara konvensional.

Radiasi yang dipakai dalam proses pelapisan produk industri adalah
radiasi untraviolet (UV) dan berkas elektron. Komponen utama bahan kimia
pelapis pada proses konvensional terdiri dari komponen pembentuk lapisan
(film forming components) dan komponen pembantu (auxiliary components).
Sedangkan bahan pelapisan dengan pemadatan secara radiasi terdiri dari
resin (prapolimer/oligomer tak jenuh), monomer, dan aditif.

Uraian di atas merupakan bagian dari orasi Sugiarto Danu dalam rangka
pengukuhannya sebagai Profesor Riset bidang Polimerisasi Radiasi di
Gedung Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), Jakarta, Senin (20/4).

"Proses pelapisan ini diaplikasikan untuk berbagai produk industri,
misalnya bahan bangunan seperti cat, mebel, otomotif, peralatan rumah
tangga dan barang-barang cetakan," kata Sugiarto yang adalah ahli
peneliti utama bidang polimerisasi radiasi di BATAN.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa penggunaan teknologi radiasi ini tidak
mencemarkan lingkungan karena bahan pelarut yang pelapisnya tidak
menggunakan bahan pelarut yang mudah menguap sehingga menimbulkan
pencemaran udara. Sedangkan efisiensinya, katanya, ditunjukkan dengan
pemadatan yang sangat cepat sehingga kapasitas produksi jauh lebih besar.

Memasuki era globalisasi dan kesadaran yang semakin tinggi tentang
pentingnya lingkungan, berhasil memberikan dorongan untuk meluaskan
penggunaan teknologi ini di masa datang, ungkap Sugiarto yang judul
orasinya Status dan Perkembangan Aplikasi Teknologi Radiasi untuk
Pelapisan Permukaan berbagai Produk Industri di Indonesia.

Dengan pengukuhan ini, Sugiarto yang menjadi orang 260 dalam Komunitas
Peneliti Nasional dan Professor Peneliti ke-38 di BATAN. Dua peneliti
BATAN lain yang juga dikukuhkan sebagai Profesor Riset adalah Suriah
Pinem di bidang Fisika Reaktor Nuklir sebagai orang ke-261 dan 39 dan
Sigit untuk Bidang Teknik Kimia urutan ke-262 dan 40. Mereka dikukuhkan
oleh Kepala LIPI selaku Ketua Majelis Pengukuhan Profesor Riset Umar
Anggoro Jeni.

ONE

Komentar : Namun tukang lapisnya harus orang yang disiplin terhadap
prosedur keselamatan kerja terhadap radiasi. Dalam kenyataannya di
Indonesia, orang naik perahu saja banyak yang enggan memakai jaket
pelampung.

No comments:

Post a Comment