KOMPAS.com - Ikan Garra Rufa asal Turki atau yang biasa dikenal dengan
"The Doctor Fish" (Sang Ikan Doktor) yang selama ini dipamerkan di Sea
World Indonesia (SWI) berkhasiat menyembuhkan penyakit kulit.
Salah seorang supervisor SWI, Wahyu Setiono, di Jakarta, mengatakan,
ikan yang berukuran maksimal 14 cm tersebut mampu memberikan khasiat
terapi kerena memiliki enzim yang dapat menormalkan proses pembaruhan
kulit dari hasil sekresi ikan pada saat menggigit.
"Ikan ini sebagai ikan pembersih karena hanya memakan daerah kulit yang
mati atau terinfeksi, dan meninggalkan kulit yang sehat terus tumbuh,"
katanya.
Menurut Wahyu, pihaknya saat ini telah menyediakan dua kolam khusus bagi
pengunjung WSI yang ingin terapi dengan menggunakan ikan Garra Rufa.
Setiap kolam yang diisi 1.500 ikan Garra Rufa digunakan untuk enam
orang. "Pada saat kaki dimasukkan ke dalam kolam, ikan tersebut langsung
menggigit. Tapi tidak sakit kok, hanya pertamanya geli, tapi seterusnya
enak," ujarnya.
Ketika ikan itu menggigit, lanjut dia, ikan tersebut mengeluarkan enzim
unik bernama dithranol (anthralin) yang dapat menghambat pertumbuhan sel
kulit yang terlalu cepat. Oleh karena itu, gigitan ikan itu dipercaya
dapat membantu mereka penderita penyakit kulit seperti psoriasis.
Selain itu, manfaat dari terapi tersebut di antaranya mampu memproses
eksfoliasi (pengelupasan kulit mati) yang lebih alami dan organik,
meningkatkan penyerapan kelembaban kulit, memperlancar sirkulasi darah,
mengurangi dan mengaburkan bekas luka, membantu peremajaan kulit,
membuat kulit lebih halus dan bersih dan lainnya.
Bagi para pengunjung yang mencoba terapi tersebut dikenakan tarif
tambahan senilai Rp30 ribu dengan durasi waktu selama 20 menit.
"Pengunjung yang ikut terapi ini setiap harinya lumayan banyak. Bahkan
kalau hari libur di atas seratus orang," katanya.
SPA Garra Rufa ini awalnya hanya sebatas di negara Turki, namun kini
berkembang di negara-negara lain seperti China, Jepang, Korea Selatan,
Singapura dan Malysia.
Salah seorang pengunjung yang ikut terapi, Adi, mengatakan gigitan ikan
Garra Rufa awalnya seperti disengat listrik. "Kayak disengat listrik,
tapi lama ke lamaan kaki rasanya enak dan pegal-pegal menjadi hilang,"
katanya.
Sumber : Antara