KOMPAS/HELENA F NABABAN
Senin, 11 Mei 2009 | 00:23 WIB
JAKARTA,KOMPAS.com-Departemen Pertanian (Deptan) melalui Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia pada 2010 siap mengembangkan bibit kopi secara "Somatik Embriogenesis" (SE) setelah sukses dengan kakao sejak 2008.
Dirjen Perkebunan Deptan, Achmad Mangga Barani di Jakarta, Minggu (10/5) mengatakan, pengembangan bibit kopi melalui sistem SE tersebut akan difokuskan pada kopi yang berkualitas tinggi dan spesial daerah.
"Selain untuk mendapatkan bibit yang berkualitas, ini sekaligus untuk melindungi komoditas asli daerah," katanya.
Menurut dia, beberapa jenis kopi yang akan dikembangkan bibitnya melalui somatik embriogenesis yakni Kopi Kintamani di Bali, Kopi Takengon dan Mandailing di Sumatera Utara, Kopi Gayo di Aceh. Selain itu, tambahnya, di Sulawesi Barat untuk Kopi Toraja sedangkan untuk Papua yakni Kopi Wamena dan Mona-mani. "Jenis-jenis kopi tersebut sudah memiliki nilai pasar yang bagus di dunia internasional," katanya.
Sementara itu Kepala Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember Teguh Wahyudi mengatakan, pada tahun ini pihaknya siap mengembangkan kopi jenis robusta dengan metode SE sebanyak 500 ribu bibit.
Sebelumnya di hadapan anggota Komisi IV DPR RI, dia mengatakan, Puslit Koka Indonesia di Jember, Jawa Timur, dalam tahun 2009 menyiapkan 20 juta lebih bibit kakao melalui metode SE untuk sembilan provinsi. Untuk itu, tambahnya, Puslit sudah menyiapkan 21 hektare (ha) untuk 20 juta lebih bibit kakao untuk tahun 2009.
Pada 2008 Puslit Koka berhasil menyiapkan 1,6 juta bibit kakao yang didistribusikan di lima provinsi di luar Pulau Jawa seperti Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali dan Maluku. Menurut dia hingga awal Mei 2009 sudah tersedia 7,5 ha yang sudah ditanami bibit kakao dengan jumlah bibit sebanyak tujuh juta bibit.
ONO
Sumber : Ant
Komentar : Maksud dari somatik embriogenesis ini apa ya? Apa semacam kultur jaringan gitu?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment